STATISTIKA
DESKRIPTIF
“
ANGKA INDEKS TIDAK TERTIMBANG
DAN
TERTIMBANG “
12.3A.01
Disusun Oleh :
Faiz Alvien Noer 12150253
M. Lukman Nul Hakim
12150235
Serlyn Febrianti
12150273
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahanNya kami dapat menyelesaikan makalah “STATISTIKA DESKRIPTIF“ yang
berjudul Angka Indeks Tidak Tertimbang dan Tertimbang ini sesuai dengan
harapan.
Dengan
pembuatan makalah ini kami ingin mewujudkan para mahasiswa/i dapatmengenal dan
memahami angka indeks sehingga mengerti akan pertumbuhan perekonomian
Negara dalam bidang apapun agar data yang ada bisa diolah, dan data tersebut
bisa dijadikan suatu perbandingan dengan tahun-tahun berikutnya.
DAFTAR ISI
Lembar
Judul .................................................................................................................
i
Kata Pengantar ..............................................................................................................
ii
Daftar
Isi ........................................................................................................................
iii
BAB
I PENDAHULUAN ...............................................................................................
1
1.1 Latar
Belakang .........................................................................................................
1
1.2 Tujuan....................................................................................................................... 1
1.3 Ruang
Lingkup..........................................................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................................
2
2.1. Angka
Indeks ..........................................................................................................
3
2.2. Pemilihan
Tahun Dasar ...........................................................................................
3
2.3 Jenis-jenis
Angka Indeks...........................................................................................
3
2.3.1 Berdasarkan
Cara Penggunaannya....................................................................... 3
2.3.2
Berdasarkan Cara Penentuaannya........................................................................ 4
2.4 Cara
Penentuan Angka Indeks Harga.......................................................................
5
2.4.1
Indeks Harga Tidak Tertimbang............................................................................ 5
2.4.2
Indeks Harga Tertimbang..................................................................................... 6
2.4.3
Indeks Rantai ....................................................................................................... 9
2.5
Penggeseran atau Perubahan Waktu Dasar................................................................ 9
BAB
III ANALISA KASUS DAN
PEMBAHASAN ............................................... ..10
3.1 Angka
Indeks Tidak Tertimbang.............................................................................. 10
3.1.1
Metode Relatif.....................................................................................................
...10
3.1.2
Metode Agregatif.................................................................................................
...11
3.1.3
Metode Rata-rata.....................................................................................................12
3.2 Angka
Indeks Tertimbang..........................................................................................13
3.2.1
Indeks Harga Dari Agregatif Tertimbang.............................................................. 14
3.2.2
Variasi Dari Harga Indeks Tertimbang.................................................................. 15
3.2.3
Indeks Produksi Dari Agregatif Tertimbang............................................................15
BAB
IV PENUTUP ......................................................................................................
19
4.1.
Kesimpulan .............................................................................................................…19
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................................20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
belakang
Angka
Indeks adalah peralatan statistik yang sangat populer guna mengukur
perubahan atau melakukan perbandingan antar variabel ekonomi dan
sosial. Perubahan atau perbandingan antar-variabel dari waktu ke waktu dan
yang dinyatakan dengan angka-angka indeks umumnya lebih mudah dimengerti.
Didalam makalah ini kami
membahas pengertian Angka Indeks, periode atau waktu dasar,
periode atau waktu berjalan, pemilihan tahun dasar, jenis-jenis angka
indeks, cara penentuan angka indeks harga, pergeseran atau perubahan waktu
dasar, masalah-masalah dalam menghitung angka indeks, Contoh kasus yang kami
ambil adalah data Indeks Harga Konsumen.
Maka dari itu kita dapat mengetahui
secara detail Angka Indeks untuk data diatas seperti menentukan tahun
dasar, menentukan angka indeks sederhana relatif, angka indeks sederhana
agregatif, indeks harga agregatif tertimbang, indeks produksi agregatif
tertimbang, variasi dari harga indeks harga tertimbang, variasi dari produk
indeks harga tertimbang.
1.2.
Tujuan
Tujuan
dari penulisan ini guna melengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh nilai tugas mata kuliah Statistika Deskriptif, Menambah
wawasan serta pemahaman tentang ilmu statistika deskriptif terutama
angka indeks tidak tertimbang dan tertimbang.
1.3.Ruang
Lingkup
Dinegara maju seperti Amerika,
Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat sejalan dengan
berkembangnya ilmu ekonomi dan IT. Bahkan kemajuan suatu negara sangat
ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan
masalah-masalah pembangunan negaranya. Amerika sebagai salah satu negara maju,
yang telah berhasil memadukan ilmu ekonomi, desain produk, sosiologi
masyarakat, dan IT di dalam ilmu statistik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Angka Indeks
Angka
Indeks atau biasa disebut indeks (yang selalu dinyatakan dalam persen)
merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan-perubahan atau
perkembangan-perkembangan keadaan/kegiatan peristiwa yang sama jenisnya yang
berhubungan satu sama lain dalam dua waktu yang berbeda. Dengan kata lain,
angka indeks merupakan suatu ukuran yang dipakai untuk melakukan perbandingan
dua keadaan yang sama jenisnya dalam dua waktu yang berbeda.
Dalam
membuat angka indeks, maka menurut definisi diperlukan dua jenis waktu, yaitu
waktu dasar ( waktu rujukan ) dan waktu yang sedang berjalan ( waktu yang
bersangkutan ), sebagai berikut :
a. Periode
atau Waktu Dasar
Periode
atau waktu dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar dalam membandingkan
kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka indeks
sebesar 100.
b. Periode
atau Waktu Berjalan
Periode
atau waktu berjalan adalah periode yang dipakai yang sedang berjalan atau
periode yang diperbandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut
juga periode bersangkutan.
Contoh 1.1
Jumlah
penduduk indonesia pada tahun 1961 adalah 97.085.348 jiwa dan tahun 1980 adalah
147.490.298 jiwa maka :
1) Untuk
periode dasar 1961, didapat:
Indeks
penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 97.085.348 * 100%
= 100%
Indeks
penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 97.085.348 * 100%
=
151,92%
(ada
kenaikan 151,92% - 100% =51,92%)
2) Untuk
periode dasar 1980, didapat :
Indeks
penduduk Indonesia 1980 = 147.490.298 / 147.490.298 % 100%
= 100%
Indeks
penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348 / 147.490.298 * 100%
=65,82%
(ada
penurunan 100% - 65,82% = 34,18%)
2
2.2
Pemilihan Tahun Dasar
Dalam
pemilihan waktu dasar, ada berapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
atau ,memilih waktu dasar :
1. Periode
dasar hendaknya merupakan periode (tahun) yang mempunyai keadaan
perekonomian relatif mantap atau stabil
2. Periode
dasar jangan terlalu jauh dari periode-periode yang dibandingkan
atau waktu sebaiknya usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik
kurang dari 5 tahun.
3. Waktu
dimana terjadi peristiwa penting
4. Waktu
dimana tersedia data untuk keperluan pertimbangan, hal ii tergantung pada
tersedianya biaya untuk penelitian (pengumpulan
data)
2.3
Jenis-Jenis Angka Indeks
Berdasarkan
penggunaannya dalam bidang ekonomi, dikenal tiga macam angka indeks, yaitu
indeks harga, indeks kuantitas, dan indeks nilai.
Jenis-jenis anka indeks dapat dikelompokan berdasarkan penggunaan dan cara
penentuannya.
2.3.1
Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penggunaannya
a. Indeks
Harga ( price index )
Indeks harga adalah angka indeks
yang dipakai untuk mengukur atau menunjukan perubahan harga barang, baik satu
barang maupun sekumpulan barang. Dalam hal ini, indeks harga menyangkut
persentase kenaikan atau penurunan harga barang tersebut.
Contoh :
- Indeks
harga konsumen
- Indeks
harga perdagangan besar
- Indeks
harga yang dibayarkan dan diterima petani
b. Indeks
Kuantitas ( quantity index )
Indeks kuantitas adalah angka
indeks yang dipakai untuk mengukur kuantitas suatu barang atau sekumpulan
barang, baik yang diproduksi, dikonsumsi, maupun dijual.
Contoh :
- Indeks
produksi beras
- Indeks
konsumsi kedelai
- Indeks
penjualan jagung
c. Indeks
Nilai ( value indeks )
Indeks nilai adalah angka indeks
yang dipakai untuk melihat perubahan nilai dari suatu barang atau sekumpulan
barang, baik yang dihasilkan, diimpor, maupun diekspor.
3
Contoh :
- Indeks
nilai ekspor kopra
- Indeks
nilai impor beras
2.3.2
Jenis-jenis Angka Indeks Berdasarkan Cara Penentuannya
Berdasarkan cara penentuannya, di
kenal tiga macam angka indeks, yaitu indeks tidak tertimbang, dan
indeks tertimbang.
a. Indeks
tidak tertimbang
Indeks tidak tertimbang adalah
angka indeks yang dalam pembuatannya tidak memasukan factor-faktor yang
mempengaruhi naik-turunnya angka indeks.
b. Indeks
tertimbang
Indeks tertimbang adalah angka
indeks yang dalam pembuatannya memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi (
penimbang ) naik-turunnya angka indeks.
2.4
Sistematika angka indeks
4
2.4.1
Indeks harga tidak tertimbang
Indeks harga tidak tertimbang
secara sederhana dianggap hanya memiliki sebuah variable saja. Sekalipun
variable tersebut merupakan gabungan beberapa variable. Cara penentuan indeks
harga tidak tertimbang dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu metode angka
relatif, metode agregat, dan metode rata-rata.
1. Metode
Angka Relatif
Metode
angka relative sederhana adalah indeks yang terdiri dari satu macam barang saja
baik untuk indeks harga maupun indeks produksi.
a.
Angka
indeks sederhana relative harga
b.
Angka
indeks sederhana relative kuantitas
2. Metode
Agregat
Metode
agregat adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang ( kelompok barang ).
a.
Angka
indeks sederhana Harga Agregatif
b.
Angka
indeks sederhana kuantitas agregatif
5
3. Metode
Rata-rata
Metode
rata-rata adalah indeks yang terdiri dari beberapa barang ( kelompok barang )
yang diobservasi.
a.
Angka
Indeks Sederhana Harga rata – rata Relatif
b.
Angka
indeks sederhana Kuantitas rata-rata relatif
2.4.2
Indeks harga tertimbang
Hasil dari
metode penentuan indeks ini dikenal beberapa metode, seperti :
1. Metode
Laspeyres
Dalam
menentukan indeks agregat sederhana tertimbang Laspeyres dipakai penimbang
kuantitas pada periode dasar. Indeks itu dikenal sebagai indeks
Laspeyres
yang rumusnya dituliskan :
a.
Indeks
Harga Agregatif Tertimbang (Laspeyres)
6
b.
Indeks
Produksi Agregatif Tertimbang (Laspeyres)
2. Metode
Pasche
Pasche
dalam menentukan indeks agregat sederhana tertimbang menggunakan penimbang
kuantitas pada periode berjalan. Indeks itu dikenal sebagai indeks Pasche yang
dalam bentuk rumus dituliskan :
a.
Indeks
Harga Agregatif Tertimbang (Pasche)
b.
Indeks
Produksi Agregatif Tertimbang (Pasche)
7
3. Metode
Drobisch
Metode
Drobisch merupakan penggabungan antara metode Laspeyres dan metode Pasche
dengan mengambil rata-rata hitungnya. Indeks itu dikenal sebagai indeks
Drobisch, dalam rumus dituliskan :
a.
Variasi
dari Harga Indeks Harga Tertimbang
b.
Variasi
dari Produk Indeks Harga Tertimbang
4. Metode
Fischer
Seperti
halnya metode Drobisch, metode Fischer juga merupakan penggabungan antara
metode Laspeyres dan metode Pasche dengan mengambil rata-rata ukurnya. Indeks
itu dikenal sebagai indeks ideal atau indeks Fischer yang dalam bentuk rumus
dituliskan :
a.
Variasi
dari Harga Indeks Harga Tertimbang
b.
Variasi
dari Produk Indeks Harga Tertimbang
8
2.5
Pergeseran atau Perubahan Waktu Dasar
Bila waktu
dasar dari suatu angka indeks dianggap sudah tidak sesuai (out of date) karena
sudah terlalu lama atau jauh ketinggalan, maka perlu dilakukan perubahan waktu
dasar. Pemilihan waktu dasar harus dilakukan pada keadaan yang stabil, sehingga
bila waktu dasar sudah terlalu lama, maka keadaan juga sudah berubah sehingga
memerlukan perubahan waktu dasar. Namun perubahan waktu dasar ini hanya bisa
dilakukan untuk data berkala.
Pengubahan
atau pemindahan tahun atau periode dasar dari angka-angka indeks perlu
dilakukan untuk kepentingan tertentu, seperti :
a. Tahun
dasar yang lama sudah terlalu jauh di belakang
b. Ingin
membandingkan indeks sekumpulan barang pada tahun-tahun yang sama
dengan tempat yang berbeda.
2.6
Masalah-masalah dalam Menghitung Angka Indeks
Ada
beberapa masalah yang kita hadapi dalam menghitung angka indeks, yaitu
sebagai berikut :
Berkaitan
dengan pemilihan sampel
Berkaitan
dengan tahun dasar yang dipakai, dimana harus mempertimbangkan periode waktu
yang stabil dan paling akhir
Berkaitan
dengan pilihan timbagan ( bobot ) yang cocok
Berkaitan
dengan perubahan kualitass
9
BAB
III
ANALISA
KASUS DAN PEMBAHASAN
3.1
Angka Indeks Tidak Tertimbang
Berikut
ini harga beras dari tiga daerah yang ada di Indonesia dimulai dari tahun 1996
sampai dengan tahun 1998
Tabel 1.1
Beras
|
Tahun (
P )
|
Jumlah
pembelian ( Q )
|
||||
1996
|
1997
|
1998
|
1996
|
1997
|
1998
|
|
Beras
Bali
|
4.000
|
4.750
|
5.000
|
3.5
|
3.5
|
4.0
|
Beras
cianjur
|
3.500
|
3.500
|
4.750
|
4.0
|
4.3
|
4.0
|
Beras
medan
|
3.000
|
4.250
|
4.500
|
3.0
|
3.5
|
4.0
|
Jumlah
|
10.500
|
12.500
|
14.250
|
10.5
|
11.3
|
12.0
|
3.1.1
Metode Angka Relatif :
Dari table
diatas hitunglah Angka Indeks Relatif pada Beras pada ketiga daerah pada
tahun 1997 dan 1998 dengan periode dasar tahun 1996 .
a. Angka
indeks sederhana relative harga
Jawab
:
10
Indeks
relative Harga beras
bali
:
Tahun
1997 : I1997/1996 = Pt/Po x
100%
= 4750/4000 x 100% = 118,75 %
Ket :
mengalami kenaikan 18,75%
Tahun
1998 : I1998/1996 = Pt/Po x
100%
=
5000/4000 x 100% = 125%
Ket
: mengalami kenaikan 25%
Indeks
relative Harga beras
Cianjur :
Tahun
1997 : I1997/1996 = Pt/Po x
100%
= 3500/3500 x 100%
=
100%
Ket
: tidak mengalami kenaikan
Tahun
1998 : I1998/1996 = Pt/Po x
100%
=
4750/3500 x 100%
=
135,71
%
Ket
: Mengalami kenaikan 35,71%
Indeks
relative harga beras
Medan
:
Tahun
1997 : I1997/1996 = Pt/Po x
100%
= 12500/10500 x 100%
=
119,04%
Ket :
Mengalami kenaikan 19,04%
Tahun
1998 : I1998/1996 = Pt/Po x
100%
= 14250/10500 x 100%
=
135,71 %
Ket
: Mengalami kenaikan 35,71%
Hitunglah
angka indeks kuantitas relative kuantitas pada tahun1997 dengan periode
dasar 1996.
c.
Angka
indeks sederhana relatif kuantitas
11
Indeks
relative kuantitas
beras
bali
:
I1997/1996 = Qt/Qo x 100%
= 3,5/3,5 x 100%
= 100%
Ket
: tidak mengalami kenaikan
I1998/1996
= Qt/Qo x 100%
= 4/3,5 x 100%
= 114,28%
Ket
: Mengalami kenaikan 14,28%
Indeks
relative kuantitas
beras Cianjur
:
I1997/1996
= Qt/Qo x 100%
= 4,3/4 x 100%
= 107,5%
Ket
: Mengalami kenaikan 7,5%
I1998/1996
= Qt/Qo x 100%
= 4/4 x 100%
= 100%
Ket
: Tidak mengalami kenaikan
Indeks
relative kuantitas
beras Medan
:
I1997/1996
= Qt/Qo x 100%
= 3,5/3 x 100%
= 116,6%
Ket
: Mengalami Kenaikan 16,6%
I1998/1996
= Qt/Qo x 100%
12
= 4/3x 100% = 133,3% Ket
: Mengalami kenaikan 13,3%
3.1.2
Metode Agregatif :
Hitunglah
angka indeks tahun 1997 dengan tahun dasar 1996 dari table 1.1
a.
Angka
indeks sederhana Harga Agregatif
I1997/1996
= 12500/10500 x 100%
I1997/1996 = 1,1904 x 100 %
I1997/1996 = 119.04 %
Dapat kita
tarik kesimpulan bahwa jumlah keseluruhan harga beras tahun 1997 dengan tahun
dasar 1996 mengalami kenaikan 19.04 %
b.
Angka
indeks sederhana kuantitas Agregatif :
I1997/1996 = 11,3/10,5
x 100%
I1997/1996 = 1,076 x 100%
I1997/1996 = 107.6 %
Dapat kita
tarik kesimpulan bahwa jumlah keseluruhan kuantitas beras tahun 1997 dengan tahun
dasar 1996 mengalami kenaikan 7,6
%
3.1.3
Metode Rata-rata
Hitunglah
angka indeks tahun 1997 dengan tahun dasar 1996.
a.
Angka
Indeks Sederhana Harga Rata – rata Relatif
I1997/1996 =
1/3 {4750/4000x100%)+(3500/3500x100%)+(4250/3000x100%)
13
= 1/3 (118,75%+100%+141,6%)
= 1/3 (360,3%) = 120,1%
Maka Angka Indeks Sederhana Harga Rata – rata Relatif adalah 20,1 %
b. Angka
indeks sederhana kuantitas rata-rata relative
I1997/1996 = 1/3
(3,5/3,5x100%)+(4,3/4x100%)+(3,5/3x100%)
= 1/3 (100%+107,5%+116,6%)
= 1/3 (324,1%) = 108,03%
Maka Angka
indeks sederhana kuantitas rata-rata relatif 8,03%
3.2
Angka Indeks Tertimbang
3.2.1
Indeks harga dari agregatif tertimbang
a.
Menurut Layspeyres
L1997/1996 = (4750x3,5) + (3500x4) + (4250x3) x 100%
(4000x3,5) + (3500x) + (3000x3)
L1997/1996 =
50000/37000 x 100% = 135,13%
b.
Menurut
Indeks Pasche
14
IP1997/1996
= (4750x3,5)+(3500x4,3)+(4250x3,5) x 100%
(4000x3,5)+(3500x4,3)+(3000x3,5)
= 46550/39550 x 100% = 117,6%
3.2.2
Variasi dari Harga Indeks Tertimbang
Menurut
Indeks Fischer
Iharga = 135,15% x 117,6%
=
15893,64% = 126,06%
Menurut
Indeks Drobisch
Dharga = (135,15% + 117,6%)/2
=
126,06%
3.2.4 Variasi
dari produk Indeks Harga Tertimbang
15
kesimpulan
:
Dari 3 macam barang,menurut Laspeyres
harga tahun 1997,bila
di bandingkan dengan harga 1996 mengalami kenaikan 35,13% (135,13% - 100%). Sedangkan Pasche mengalami
keanaikan 17,6%
(117,6% - 100%). Dan menurut fischer dan drobisch mengalami kenaikan
26,06% (126,06% - 100%).
0 Response to "Makalah statistika pertemuan 6 semester 3"
Post a Comment